
Gabung di Sepak bola, seperti kehidupan, selalu menyisakan ruang bagi kejutan. Dan kali ini, nama besar yang menjadi pusatnya: Sergio Ramos. Sang bek tangguh Spanyol itu resmi bergabung dengan klub Liga MX, Monterrey, setelah meninggalkan Sevilla LGOACE LINK GACOR.
Sebuah keputusan yang di luar dugaan banyak pihak. Pasalnya, Ramos sempat dikaitkan dengan beberapa klub raksasa di Arab Saudi dan Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat. Namun, ia memilih jalur yang berbeda—menuju Meksiko, ke sebuah kompetisi yang sering luput dari radar para bintang Eropa.
Mengapa Monterrey?
Ramos, 38 tahun, menandatangani kontrak hingga 31 Desember 2025 dengan status bebas transfer. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa bukan Arab Saudi dengan tawaran finansial yang luar biasa? Mengapa bukan MLS yang menawarkan sorotan dunia?
Jawabannya ternyata ada di visi jangka panjang yang ditawarkan Monterrey. Klub ini bukan sekadar ingin mendatangkan nama besar, tetapi membangun fondasi yang lebih kuat di kompetisi domestik dan kontinental.
Selain itu, faktor keluarga juga berperan. Ramos disebut menginginkan lingkungan yang stabil dan kompetitif, tanpa harus mengorbankan kenyamanan bagi orang-orang terdekatnya.
Nomor 93 dan Peran Baru di Monterrey
Di Monterrey, Ramos akan mengenakan nomor punggung 93, angka yang bukan sekadar simbol, tetapi pengingat dari mana ia berasal—tahun debutnya bersama Sevilla.
Monterrey tidak merekrutnya hanya untuk sensasi, tetapi untuk kepemimpinan. Ia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Carlos Salcedo, yang mengalami cedera panjang. Dengan pengalaman segudang, Ramos diharapkan menjadi jangkar lini pertahanan sekaligus mentor bagi para pemain muda.
Monterrey kini tengah memburu gelar Liga MX dan berkompetisi di CONCACAF Champions Cup. Di situlah, kehadiran seorang juara seperti Ramos bisa menjadi pembeda.
Perjalanan Panjang Sang Kapten
Karier Ramos adalah kisah yang ditulis dengan tinta emas. Dari Andalusia hingga Paris, inilah jejaknya sebelum akhirnya tiba di Monterrey:
1. Sevilla (2003-2005)
Klub yang membesarkan namanya. Ramos melakoni debut profesionalnya pada usia 17 tahun dan langsung mencuri perhatian dengan gaya bermain agresif dan kepemimpinan di lini belakang.
2. Real Madrid (2005-2021)
Kepindahannya ke Real Madrid seharga €27 juta menjadikannya bek Spanyol termahal saat itu. 16 tahun di Bernabéu, 671 pertandingan, 101 gol, dan sederet trofi bergengsi, termasuk 4 gelar Liga Champions dan 5 trofi LaLiga. Ramos bukan sekadar pemain, ia adalah ikon.
3. Paris Saint-Germain (2021-2023)
Setelah Madrid, Ramos menuju Paris Saint-Germain (PSG). Cedera sempat menghambatnya, tetapi ia tetap berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1 bagi klub Prancis itu.
4. Sevilla (2023-2024)
Sang legenda sempat kembali ke rumah lamanya, Sevilla, dengan harapan mengakhiri karier di tanah kelahirannya. Namun, kisah romantis itu tak bertahan lama. Kini, babak baru dimulai di Monterrey.
Gabung di Apa yang Diharapkan dari Ramos?
Bergabungnya Ramos ke Monterrey bukan sekadar transfer biasa. Ia datang sebagai pemenang, sebagai sosok dengan mental juara yang telah ditempa di panggung terbesar dunia.
Liga MX dikenal sebagai liga yang penuh dinamika—fisik, cepat, dan teknikal. Ramos akan menghadapi penyerang-penyerang Amerika Latin yang punya kelincahan luar biasa. Bisakah ia beradaptasi? Atau, justru pengalaman dan determinasi yang akan berbicara lebih lantang?
Gabung di Kesimpulan
Kepindahan Ramos ke Monterrey adalah sebuah pernyataan. Bahwa sepak bola tidak selalu tentang uang. Bahwa tantangan bisa datang dalam bentuk yang tidak terduga. Dan bahwa, bahkan di usia 38 tahun, seorang legenda masih bisa menulis babak baru dalam kariernya.
Kini, mata dunia tertuju pada Meksiko. Semua menanti bagaimana Sergio Ramos, sang gladiator pertahanan, akan menaklukkan tanah baru di Liga MX.