
Inter Milan Inter Milan datang dengan ambisi besar, tapi pulang dengan kepala tertunduk. Fiorentina memberikan pelajaran berharga bagi Nerazzurri dengan kemenangan telak 3-0 dalam lanjutan Serie A. Bukan sekadar kekalahan biasa, ini adalah tamparan keras bagi tim asuhan Simone Inzaghi LGOLUX ANTI RUNGKAD.
Nerazzurri yang Tumpul, Fiorentina yang Garang
Inter sebenarnya menguasai jalannya laga. Statistik mencatat 72% penguasaan bola menjadi milik mereka. Tapi sepak bola bukan soal siapa yang lebih lama menggenggam bola, melainkan siapa yang lebih efektif mengeksekusinya. Dan dalam hal itu, Fiorentina unggul jauh.
- Inter hanya melepaskan 11 tembakan, dan hanya dua yang tepat sasaran.
- Sebaliknya, Fiorentina lebih klinis dengan enam tembakan tepat sasaran, tiga di antaranya berbuah gol.
Tanpa Nicolo Zaniolo dan Nicolo Fagioli yang masih terikat dengan klub lain saat laga pertama digelar, Fiorentina tetap tampil solid. Mereka tak butuh banyak peluang untuk menghukum lawan yang bermain di bawah standar.
Mimpi Buruk di Babak Kedua
Jika babak pertama berakhir tanpa gol, babak kedua menjadi mimpi buruk bagi Inter. Pertahanan yang biasanya kokoh berubah rapuh. Gol pertama datang di menit ke-59 lewat sundulan keras Luca Ranieri yang memanfaatkan umpan silang dengan sempurna.
Inter mencoba merespons, tapi justru semakin terpuruk. Moise Kean menambah penderitaan Nerazzurri dengan dua gol di menit ke-68 dan ke-89. Tak ada perlawanan berarti dari Inter. Fiorentina bermain lepas, sementara Inter justru kehilangan arah.
Inter Milan Dampak di Klasemen: Inter dalam Ancaman
Hasil buruk ini membuat posisi Inter semakin terancam. Saat ini mereka masih bertahan di peringkat kedua dengan 51 poin dari 23 laga, namun:
- Napoli semakin menjauh di puncak klasemen dengan selisih tiga poin.
- Jika tren buruk ini berlanjut, peluang scudetto bisa semakin menipis.
Inter harus segera bangkit, atau musim ini hanya akan menjadi cerita tentang kegagalan.
Inzaghi dan Pemain di Bawah Tekanan
Simone Inzaghi tak punya alasan. Ia mengakui timnya tampil buruk, dan kritik pun mulai berdatangan.
- Lautaro Martinez dan Marcus Thuram kehilangan ketajaman di depan gawang.
- Hakan Çalhanoğlu dan Nicolo Barella tak mampu mengendalikan ritme permainan di lini tengah.
- Pertahanan Inter yang biasanya disiplin justru mudah ditembus.
Inzaghi harus menemukan solusi, dan cepat. Jika tidak, bukan hanya trofi yang melayang, tapi juga kepercayaan terhadap proyek yang ia bangun di Inter.
Inter Milan Kesimpulan: Waktunya Berbenah
Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan tiga poin. Ini adalah peringatan keras bagi Inter Milan. Ketajaman di lini depan harus diperbaiki, lini tengah perlu lebih dominan, dan pertahanan harus kembali kokoh.
Serie A belum usai, tapi waktu terus berjalan. Jika Inter ingin tetap dalam perburuan gelar, mereka harus segera berbenah. Jika tidak, mimpi scudetto hanya akan menjadi ilusi yang semakin menjauh.