December 19, 2024
Kalah dari Maroko, Bek Argentina Bilang Olimpiade 2024 Aib

Kalah dari Maroko, Bek Argentina Bilang Olimpiade 2024 Aib

Kalah dari Maroko, Bek Argentina Bilang Olimpiade 2024 Aib – Nicolas Otamendi, bek senior Timnas Argentina, telah mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam terhadap kejadian kontroversial pada pertandingan pembuka cabang olahraga sepak bola putra di Olimpiade 2024 Paris. 

 

Ia menggambarkan peristiwa tersebut sebagai sebuah aib yang sangat besar dan bersejarah.

 

Timnas U-23 Argentina baru saja mengalami kekalahan yang menyakitkan dalam pertandingan MPO08 perdana mereka melawan Maroko. 

 

Pertandingan yang berlangsung di Stade Geoffroy-Guichard, Saint-Etienne pada hari Rabu, 24 Juli 2024, berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Maroko.

 

Jalannya pertandingan diwarnai dengan berbagai kejadian kontroversial. Tim Tango muda sempat tertinggal 1-2 hingga injury time babak kedua. 

 

Pada menit ke-90+16, Cristian Medina berhasil mencetak gol yang dianggap sebagai penyama kedudukan. 

 

Namun, setelah gol tersebut, kerusuhan terjadi di lapangan. Suporter Maroko dilaporkan memasuki area lapangan dan melempari para pemain Argentina dengan berbagai benda.

 

Menyikapi situasi yang tidak kondusif tersebut, wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan. 

 

Para pemain dari kedua tim kemudian diamankan dan diarahkan menuju ruang ganti. 

 

Selama hampir dua jam, para pemain Argentina menunggu di ruang ganti tanpa mendapatkan informasi apapun dari ofisial pertandingan.

 

Kejutan besar datang ketika para pemain Argentina diberitahu bahwa pertandingan belum berakhir dan hanya ditunda. Lebih mengejutkan lagi, gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Medina ternyata dianulir oleh wasit karena dianggap terjadi offside dalam prosesnya.

Nicolas Otamendi, yang berperan sebagai kapten dalam pertandingan tersebut, 

 

mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas kejadian ini. Ia menyatakan bahwa peristiwa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di ajang sekelas Olimpiade. 

 

Otamendi juga mengungkapkan bahwa baik tim Maroko maupun Argentina sebenarnya tidak ingin melanjutkan pertandingan setelah insiden tersebut.

 

Bek senior tersebut juga mengkritisi kurangnya komunikasi dari pihak penyelenggara. Ia menyebutkan bahwa tim Argentina menunggu selama satu jam empat puluh menit tanpa mendapatkan informasi apapun mengenai kelanjutan pertandingan. 

 

Otamendi menegaskan bahwa situasi ini sangat mengecewakan, terlebih lagi mengingat prestise dari ajang Olimpiade.

 

Tidak hanya Otamendi, sejumlah pihak lain juga turut memberikan komentar terkait kekalahan kontroversial Argentina ini.

 

Salah satunya adalah Lionel Messi, mega bintang sepak bola Argentina, yang memberikan responsnya melalui story di akun Instagram pribadinya. 

 

Messi menyebut keputusan wasit tersebut sebagai sesuatu yang “tidak biasa”, menunjukkan keheranannya atas kejadian tersebut.

 

Insiden ini telah menimbulkan perdebatan dan kontroversi di kalangan penggemar sepak bola dan pengamat olahraga. 

 

Banyak yang mempertanyakan keputusan wasit dan pengelolaan pertandingan oleh pihak penyelenggara Olimpiade. Kejadian ini juga mungkin akan berdampak pada performa dan semangat tim Argentina di pertandingan-pertandingan selanjutnya dalam turnamen Olimpiade 2024 ini.

 

Jika dibandingkan dengan kesuksesan mereka di Piala Dunia, prestasi Timnas Sepakbola Argentina di Olimpiade memang tidak begitu menonjol. 

 

Meskipun memiliki banyak pemain berbakat, mereka belum berhasil meraih medali emas Olimpiade. 

 

Namun, Argentina tetap memiliki beberapa momen bersejarah di Olimpiade, seperti meraih medali perak pada beberapa edisi dan melihat banyak pemain bintang memulai karier internasional mereka di ajang ini. 

 

Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya termasuk perubahan format Olimpiade sepak bola yang seringkali membatasi usia pemain, sehingga membuat persiapan tim menjadi lebih kompleks. 

 

Selain itu, Timnas senior Argentina seringkali lebih diprioritaskan, sehingga persiapan untuk Olimpiade mungkin tidak seoptimal timnas negara lain. 

 

Tingkat persaingan yang sangat ketat di sepak bola Olimpiade, dengan banyak negara mengirimkan tim terbaik mereka, juga menjadi faktor lain yang berkontribusi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *