Mbappe Dilepas Penuh Kehangatan
Mbappe Dilepas Penuh Kehangatan – Suporter PSG memiliki cara yang berbeda dalam melepas Kylian Mbappe dibandingkan dengan Lionel Messi dan Neymar. Saat Mbappe memainkan laga terakhirnya di kandang PSG, ia disambut dengan hangat oleh para suporter LGOACE, termasuk ultras, yang memberikan tepuk tangan meriah dan menggelar koreografi gambar Mbappe di Stadion Parc de Princes pada Senin (13/5/2024) dini hari WIB.
Mbappe dibanjiri pujian dari para suporter, dan ia pun membalas dengan senyuman, tepuk tangan, namun juga terlihat sedikit kesedihan karena harus meninggalkan Kota Paris. Kehadiran Mbappe di PSG akan berakhir karena kontraknya yang akan habis pada musim panas 2024, dan diperkirakan ia akan bergabung dengan Real Madrid.
Beda Dengan Messi dan Neymar
Namun, beda cerita saat Lionel Messi dan Neymar meninggalkan PSG pada musim panas 2023. Messi pergi ke Inter Miami dengan status bebas transfer, sementara Neymar bergabung dengan Al Hilal di Arab Saudi dengan harga transfer sebesar 90 juta Euro.
Ketika Messi dan Neymar memainkan laga terakhir mereka di kandang PSG, suporter PSG justru mencemooh mereka. Kedua pemain itu bahkan sempat menjadi sasaran cemoohan suporter PSG sebelum musim berakhir. Messi dan Neymar kemudian memilih untuk meninggalkan klub sebelum perayaan gelar juara Ligue 1 dilangsungkan.
Sikap Suporter PSG
Perbedaan perlakuan ini menunjukkan bahwa suporter PSG memiliki sikap yang berbeda terhadap Mbappe dibandingkan dengan Messi dan Neymar. Mbappe mendapat penghormatan yang besar sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya selama bersama klub, sementara Messi dan Neymar mendapat cemoohan karena keluar dari klub dalam situasi yang kurang menyenangkan bagi para suporter.
Perbedaan perlakuan suporter PSG terhadap Mbappe, Messi, dan Neymar juga mencerminkan dinamika hubungan antara pemain dan klub serta faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi publik.
Mengapa Mbappe?
Mbappe, sebagai produk asli akademi PSG, memiliki ikatan emosional yang kuat dengan klub dan suporter. Dia adalah simbol dari generasi baru pemain muda yang diharapkan membawa PSG meraih kesuksesan di level domestik dan internasional. Kehadirannya di PSG telah memberikan kebanggaan tersendiri bagi suporter, dan meskipun ia memutuskan untuk meninggalkan klub, dia tetap dihormati karena dedikasinya selama ini.
Sementara itu, kedatangan Messi dan Neymar ke PSG pada awalnya memang disambut dengan euforia dan harapan besar. Kehadiran dua megabintang dunia ini dianggap sebagai langkah besar bagi PSG untuk meraih ambisi-ambisi besar di level Eropa. Namun, ketika kepergian mereka diumumkan, situasinya menjadi berbeda.
Ketika Messi meninggalkan PSG untuk bergabung dengan Inter Miami, banyak suporter merasa kecewa dan kesal. Beberapa di antara mereka merasa bahwa Messi tidak memberikan kontribusi yang sebanding dengan ekspektasi yang dibangun sebelumnya. Meskipun Messi adalah salah satu pemain terbesar sepanjang masa, kepergiannya dari PSG dianggap sebagai kekecewaan besar bagi klub dan suporter.
Sementara itu, kepergian Neymar ke Al Hilal juga menuai kontroversi. Meskipun PSG menerima transfer fee yang besar dari penjualan Neymar, beberapa suporter merasa bahwa kepergian Neymar menggambarkan ketidakstabilan dalam tim dan kegagalan manajemen klub untuk mempertahankan pemain kunci.
Sambutan hangat yang diberikan suporter PSG kepada Mbappe dalam laga terakhirnya di kandang merupakan pengingat akan ikatan emosional yang kuat antara klub LGOACE, pemain, dan suporter dalam sepak bola modern. Meskipun Mbappe akan meninggalkan PSG, warisan dan kenangan akan tetap hidup dalam ingatan suporter, menegaskan bahwa dalam sepak bola, beberapa hubungan melebihi batas waktu dan kepergian.