Misteri di Pada masa sebelumnya Sir Jim Ratcliffe belum tahu betapa sulitnya menjadi orang yang memimpin Manchester United, namun kali ini telah merasakan langsung betapa berat tanggung jawab tersebut MPO08.
Baru menginjakkan kaki di Old Trafford selama tiga bulan, Erik ten Hag sudah merasakan panasnya kursi pelatih. Apalagi beban terkait sejarah dan ekspektasi tinggi dari fans, ditambah dengan hasil yang kurang menggembirakan, membuat posisinya semakin terancam.
Biasanya, jeda internasional itu seperti liburan singkat buat klub-klub bola. Tapi buat Sir Jim Ratcliffe, bos baru Manchester United, jeda kali ini rasanya seperti mimpi buruk. Sehabis membeli saham Manchester United seharga Rp23 triliun, sekarang ia harus mengurus masalah pemecatan Sir Alex Ferguson. Baru saja menjadi bos, sudah harus mengambil keputusan berat seperti ini.
Salah satu mantan kapten klub Eric Cantona mengatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan “kurangnya rasa hormat.” Seorang mantan pemain mengatakan kepada ESPN bahwa pemecatan Ferguson sebagai duta besar, serta kepergian sejumlah anggota staf lama sebagai bagian dari program rencana, membuat Ratcliffe merasa seolah-olah telah “mencabik jiwa klub.”
CEO INEOS Dituduh Hindari Keputusan Pemecatan Ten Hag
Terkait pemecatan Ten Hag INEOS CEO dituduh bahwa ia mengelak dari keputusan tersebut. Makanya Rapat dewan yang diadakan di London minggu lalu berakhir tanpa kejelasan lebih lanjut tentang posisinya sebagai manajer.
Padahal baru beberapa bulan lalu, Manchester United begitu yakin dengan kemampuan pelatih asal Belanda ini sehingga memperpanjang kontraknya. Kini, menjelang pertandingan melawan Brentford, klub dengan 13 gelar juara Liga Inggris justru berada di posisi ke-14 klasemen.
Ada perasaan di antara beberapa pendukung bahwa Ratcliffe dan INEOS mengacaukan banyak ujian awal mereka. Bahkan masa depan gemilang yang diprediksi ketika mereka tiba mungkin lebih sulit dicapai daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, apakah rencana Ratcliffe bisa membawa United kembali ke puncak, atau inikah harapan palsu lainnya? Ucap Rob Dawson
Keberhasilan dan Penerimaan Sulit Ditemukan Bagi Kepemimpinan Baru
Konsep menemukan 1% tambahan’ yang diperkenalkan Sir Dave Brailsford berhasil mengubah total dunia sepakbola. Dengan fokus pada detail terkecil, timnya berhasil meraih banyak kemenangan di Olimpiade. Pengalamannya dalam mengoptimalkan setiap aspek membuatnya jadi sosok yang sangat cocok untuk memimpin Manchester United menuju kesuksesan.
INEOS perusahaan petrokimia milik miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe, memiliki investasi yang luas di berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola. Sejak memiliki saham Manchester United, Ratcliffe telah mengambil peran yang sangat aktif dalam pengelolaan klub. Namun, upaya-upaya yang dilakukannya belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Brailsford mengadakan pertemuan dengan skuad tim utama tak lama setelah INEOS mengambil alih operasi sepak bola di klub, kata seorang sumber kepada ESPN. Ia duduk di sana mengenakan kemeja krem dan celana chino krem, memberi tahu para pemain bahwa ia berada di tempat paling pas di Monte Carlo, tetapi ia datang ke Manchester sebab akan berusaha membantu tim tersebut agar lebih baik lagi.
Gestur para pemain yang menggelengkan kepala seakan menyiratkan ketidaksetujuan mereka. Seolah-olah ingin menyampaikan bahwa pengorbanan Dave untuk menyelamatkan tim tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan. Sejak saat itu, yang mereka rasakan hanyalah dampak negatif dari kebijakan penghematan yang diterapkan.
Misteri di Tiga bulan kemudian, janji untuk “membuat United lebih baik” tidak berarti apa-apa karena para pemain tim utama mengancam akan membayar sendiri biaya penerbangan mereka kembali ke Manchester setelah final Piala FA di London.