
Musim Depan Paul Pogba kembali menjadi buah bibir. Bukan soal gelar atau permainan magisnya di lini tengah, melainkan tentang masa depannya yang masih mengambang. Olympique Marseille dikabarkan tertarik memboyong sang gelandang untuk musim depan IDCJOKER SIT
US RESMI DAN AMAN. Jika benar, ini bukan sekadar transfer biasa—ini bisa jadi kesempatan terakhir bagi Pogba untuk membuktikan bahwa ia masih layak bersaing di level tertinggi.
Dari Juventus ke Ketidakpastian
Nama Pogba yang dulu bersinar di Eropa kini redup. Kontraknya bersama Juventus berakhir tragis setelah kasus doping menyeretnya ke meja sanksi. November lalu, ia resmi menjadi pemain tanpa klub, menjalani hukuman yang hampir menghapus eksistensinya dari peta sepak bola.
Awalnya, Badan Antidoping Italia (NADO) menjatuhkan hukuman larangan bermain selama empat tahun setelah ia dinyatakan positif menggunakan testosteron. Namun, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memberi sedikit harapan dengan memangkas hukumannya menjadi 18 bulan. Artinya, Maret 2025 bisa menjadi titik balik Pogba untuk kembali ke lapangan hijau—jika fisiknya masih memungkinkan.
Marseille dan Daya Tarik Pogba
Lalu, mengapa Marseille tertarik? Klub asal selatan Prancis ini melihat Pogba bukan sekadar sebagai pemain, tetapi sebagai ikon. Ada beberapa alasan mengapa mereka ingin menampung gelandang yang pernah jadi bagian dari kejayaan Manchester United dan Juventus:
- Pengalaman dan Kualitas: Pogba punya rekam jejak bermain di liga-liga top Eropa. Serie A, Premier League, dan panggung Piala Dunia sudah ia jelajahi. Marseille butuh sosok seperti ini.
- Daya Tarik Global: Namanya masih menjual. Pogba bukan hanya pesepakbola, ia adalah merek. Keberadaannya bisa mendongkrak eksposur klub secara global.
- Mental Juara: Dengan trofi Piala Dunia 2018 di genggamannya, Pogba membawa pengalaman yang tidak bisa didapatkan dengan mudah.
Namun, ada satu pertanyaan besar: apakah Pogba masih punya sisa bensin di dalam tangki? Sejak kembali ke Juventus pada 2022, ia hanya tampil dalam 12 pertandingan. Cedera dan sanksi membuatnya lebih banyak jadi penonton ketimbang pemain.
Musim Depan Ligue 1: Tanah Baru bagi Pogba
Menariknya, Pogba belum pernah bermain di Ligue 1 sepanjang karier profesionalnya. Lahir di Prancis, besar sebagai bintang di luar negeri, dan kini berpeluang merasakan atmosfer kompetisi domestik untuk pertama kalinya. Jika Marseille benar-benar merekrutnya, Ligue 1 akan kedatangan satu lagi nama besar yang bisa menarik perhatian dunia.
Tetapi, sebelum semua itu terjadi, Pogba harus melewati satu tantangan terbesar: membuktikan dirinya masih layak. Tidak ada jaminan bahwa ia bisa langsung tampil prima setelah 18 bulan menghilang dari radar sepak bola kompetitif. Fisik, mental, dan ritme permainan—semuanya harus kembali pada level tertinggi.
Musim Depan Kesimpulan: Babak Baru atau Akhir Perjalanan?
Paul Pogba berada di persimpangan jalan. Kesempatannya untuk bangkit ada, tetapi pertanyaannya: apakah ia masih bisa? Marseille membuka pintu, tetapi keputusan terakhir tetap ada di kaki Pogba sendiri.
Jika ia mampu membuktikan bahwa dirinya belum habis, bukan tidak mungkin kita akan melihatnya kembali bersinar, kali ini di tanah kelahirannya. Namun, jika tidak, cerita Pogba bisa berakhir sebagai salah satu kisah sepak bola yang penuh harapan, tetapi berakhir dengan tragis.