October 1, 2024
Sempat Dihina CR7, Ralf Rangnick Kini Bawa Sejarah Baru untuk Austria di EURO 2024 Ralf

Sempat Dihina CR7, Ralf Rangnick Kini Bawa Sejarah Baru untuk Austria di EURO 2024

Sempat Dihina CR7, Ralf Rangnick Kini Bawa Sejarah Baru untuk Austria di EURO 2024 – Ralf Rangnick berhasil membawa Timnas Austria meraih prestasi luar biasa dengan finis di atas dua tim raksasa Eropa, Prancis dan Belanda, dalam fase grup Euro 2024. 

 

Pencapaian ini semakin mengesankan mengingat Grup D, tempat Austria berkompetisi, kerap dijuluki sebagai salah satu “grup neraka” dalam turnamen bergengsi tersebut.

 

Komposisi Grup D memang terlihat sangat menantang sejak awal, dengan hadirnya tim-tim bertabur bintang. 

 

Prancis, juara Piala Dunia 2018, dan Belanda yang selalu diperhitungkan, menjadi dua tim IDCJOKER unggulan yang diprediksi akan mendominasi grup. 

 

Sementara itu, Austria dan Polandia, meski memiliki skuad yang solid, awalnya hanya dipandang sebagai kuda hitam yang mungkin akan berjuang keras untuk sekadar lolos ke babak berikutnya, entah sebagai runner-up grup atau salah satu peringkat tiga terbaik.

 

Namun, sepak bola sekali lagi membuktikan sifat tak terduganya. Setelah dua pertandingan pertama yang menegangkan, babak akhir Grup D menyajikan drama yang tak terlupakan. 

 

Pada Selasa malam, 25 Juni 2024, dua pertandingan terakhir grup ini digelar secara bersamaan, menciptakan atmosfer yang penuh ketegangan di seluruh Eropa.

 

Di Olympiastadion Berlin yang megah, Austria menghadapi tantangan berat melawan Belanda. Sementara itu, di Signal Iduna Park yang terkenal dengan atmosfer luar biasanya, Prancis bentrok dengan Polandia dalam pertarungan yang sama-sama krusial. 

 

Kedua pertandingan ini tidak hanya menentukan nasib keempat tim, tetapi juga mengubah prediksi banyak pengamat sepak bola.

 

Fokus utama tentu tertuju pada pertandingan Austria melawan Belanda. Dalam sebuah pertunjukan yang mengagumkan, tim asuhan Ralf Rangnick berhasil mengalahkan tim Oranje dengan skor dramatis 3-2. 

 

Gol pembuka Austria datang dari situasi yang tidak terduga, ketika Donyell Malen, penyerang Belanda, secara tidak sengaja memasukkan bola ke gawangnya sendiri pada menit ke-6, memberikan keuntungan psikologis bagi Austria.

 

Meski Belanda berhasil menyamakan kedudukan dan bahkan sempat unggul, semangat juang Austria tidak pernah padam.

 

Pada menit ke-59, Romano Schmid, gelandang muda berbakat Austria, berhasil mencetak gol penyeima yang brilian, menghidupkan kembali harapan timnya. 

 

Klimaks pertandingan terjadi pada menit ke-80, ketika Marcel Sabitzer, pemain senior tim Austria, berhasil membobol gawang Belanda, mengukuhkan kemenangan yang tak terlupakan bagi timnya.

 

Belanda hanya mampu mencetak dua gol balasan. Cody Gakpo, pemain muda berbakat yang bermain untuk Liverpool, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-47, memberikan harapan baru bagi timnya. 

 

Kemudian, Memphis Depay, penyerang berpengalaman, menambah gol kedua pada menit ke-75, namun sayangnya tidak cukup untuk menyelamatkan Belanda dari kekalahan.

 

Di pertandingan lain yang tak kalah dramatis, Prancis, tim yang diprediksi akan mendominasi grup, justru mengalami kejutan yang tidak menyenangkan. 

 

Les Bleus – julukan tim nasional Prancis – harus puas ditahan imbang oleh Polandia dengan skor 1-1 di Signal Iduna Park. 

 

Kylian Mbappe, bintang muda Prancis yang selalu menjadi ancaman bagi pertahanan lawan, berhasil membuka keunggulan Prancis melalui tendangan penalti pada menit ke-56. 

 

Namun, kegembiraan tim Prancis tidak bertahan lama. Robert Lewandowski, penyerang veteran Polandia yang terkenal dengan ketajamannya, berhasil menyamakan kedudukan juga melalui tendangan penalti pada menit ke-79, mengamankan hasil imbang yang berharga bagi timnya.

 

Hasil mengejutkan dari kedua pertandingan ini mengubah total landscape Grup D. Austria, yang awalnya dianggap sebagai kuda hitam, justru berhasil memuncaki klasemen akhir grup dengan mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan yang mereka jalani. 

 

Pencapaian ini merupakan hasil dari dua kemenangan impresif dan satu kekalahan, menunjukkan konsistensi dan mental juara yang dimiliki tim Austria.

 

Prestasi luar biasa Austria ini menempatkan mereka di atas tim-tim unggulan. Prancis, yang diprediksi akan mendominasi grup, harus puas finis di posisi kedua dengan lima poin. 

 

Belanda, yang juga diunggulkan, terlempar ke posisi ketiga dengan empat poin.

 

 Sementara Polandia, meski berhasil menahan imbang Prancis, harus puas di posisi juru kunci grup dengan hanya mengumpulkan satu poin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *